Program jamsostek Kepesertaannya diatur secara wajib melalui Undang Undang No.3 Tahun 1992 tentang jaminan sosial tenaga kerja, sedangkan pelaksanaannya dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 1993 dan Peraturan Menteri Tenaga kerja No. PER. 05/MEN/1993.
Jenis Program
Undang Undang No. 3 Tahun 1992 baru mengatur jenis Program Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua, Jaminan Kematian, dan Jaminan Kesehatan.
1. Program Jaminan Kecelakaan kerja
Jaminan Kecelakaan Kerja memberikan kombensasi dan rehabilitasi bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada saat mulai berangkat bekerja sampai tiba kembali di rumah atau menderita penyakit akibat hubungan kerja.
Apa Saja Manfaat Jaminan Kecelakaan kerja?a. Biaya transport (maximum)
- Darat : Rp 150.000,00
- Laut : Rp 300.000,00
- Udara : Rp 400.000,00
b. Sementara Tidak Mampu Bekerja(STMB)
- 4 bulan I(pertama) : 100% X Upah sebulan
- 4 bulan II (kedua) : 75% X Upah sebulan
- Selanjutnya : 50% X Upah sebulan
c. Biaya Pengobatan dan perawatan : Rp 8.000.000,00 (Maximum)
d. Santunan Cacat:
- Sebagian - tetap :....% tabel X 70 bulan Upah
- Total- Tetap :
. Sekaligus : 70% X 70 bulan Upah
. Santunan Berkala selama 2 Tahun : Rp 200.000,00/bulan
- Kurang Funsi : ...% X Kurang fungsi X ...% tabel X 70 bulan upah.
e. Santunan kematian :
- Sekaligus : 60% X 70 bulan upah
- Santunan berkala selama 2 tahun : Rp 200.000,00/bulan
- Biaya Pemakaman : Rp 1.500.000,00
f. Biaya Rehabilitasi : Patokan harga pusat
- Protese anggota badan : Rehabilitasi Prof. dr. Suharso. Surakarta
- Alat Bantu( kursi roda) :ditambah 40%
g. Penyakit Akibat kerja :
31(tiga puluh satu) jenis penyakit selama hubungan kerja dan 3 tahun setelah putus hubungan kerja.
Untuk tabel presentasi santunan tunjangan cacat tetap, sebagian , dan cacat lainnya dapat dilihat disini
Dokumen di ambil dari sumber jamsostek Indonesia. Salam dari penulis semoga bisa membantu anda. Terima kasih.
TABEL PERSENTASE SANTUNAN TUNJANGAN CACAT TETAP, SEBAGIAN DAN CACAT-CACAT LAINNYA
MACAM-MACAM CACAT TETAP SEBAGIAN | % X UPAH |
Lengan kanan dari sendi bahu ke bawah |
40
|
Lengan Kiri dari sendi bahu ke bawah |
35
|
Lengan kanan dari atas siku ke bawah |
35
|
Lengan kiri dari atas siku ke bawah |
30
|
Tangan kanan dari atau dari atas pergelangan kebawah |
32
|
Tangan kiri dari atau dari atas pergelangan ke bawah |
28
|
Kedua pangkal kaki dari pangkal paha ke bawah |
70
|
Sebelah kaki dari pangkal paha ke bawah |
35
|
kedua belah kaki dari mata kaki ke bawah |
50
|
Sebelah kaki dari mata kaki ke bawah |
25
|
Kedua belah mata |
70
|
Sebelah mata atau diplopia pada penglihatan dekat |
35
|
Pendengaran pada kedua belah telinga |
40
|
pendengaran pada sebelah telinga |
20
|
Ibu jari tangan kanan
|
15
|
Ibu jari tangan kiri |
12
|
MACAM-MACAM CACAT TETAP SEBAGIAN | % X UPAH |
Telunjuk tangan kanan |
9
|
Telunjuk tangan kiri |
3
|
Salah satu jari lain tangan kanan |
4
|
salah satu jari lain tangan kiri |
3
|
Ruas pertama telunjuk kanan |
4,5
|
Ruas pertama telunjuk kiri |
3,5
|
Ruas pertama jari lain tangan kanan |
2
|
Ruas pertama jari lain tangan kiri |
1,5
|
Salah satu ibu jari kaki |
5
|
Salah satu jari telunjuk kaki |
3
|
Salah satu jari kaki lain |
2
|
CACAT- CACAT LANNYA | % X UPAH |
Kaki memendek sebelah Kurang dari 5 cm/ 5- 7,5 cm/ diatas 7,5 cm |
10/20/30
|
Penurunan daya dengar kedua belah telinga setiap desibel |
6
|
Penuruna daya dengar sebelah telinga setiap 10 desibel |
3
|
Kehilangan daun telinga sebelah |
5
|
kehilangan kedua belah daun telinga |
10
|
Cacat hilangnya cuping hidung |
30
|
Perforasi sekat rongga hidung |
15
|
Kehilangan daya penciuman |
10
|
Hilangnya kemampuan kerja fisik: 50%- 70%/ 25%-50%/ 10%-25% |
40/20/5
|
Hilangnya kemampuan kerja mental tetap |
70
|
Kehilangan sebagian fungsi penglihatan setiap kehilangan efisiensi tajam penglihatan 10%. Apabila efisiensi penglihatan kanan dan kiri berbeda, maka efisiensi penglihatan binokuler dengan rumus kehilangan efisiensi penglihatan: (3 X Ef. peng. terbaik) + Ef. peng. terburuk. Setiap kehilangan efisiensi tajam penglihatan 10%/ kehilangan penglihatan warna/ Setiap penglihatan lapangan pandang |
7/10/7
|
0 comments:
Post a Comment